Minyak Goreng Langka, Netizen Se-RI Rungsing ke Rezim Jokowi: Gak Becus Kerja, Presidennya Gak Ngerti!
Ketersediaan minyak goreng di Indonesia saat ini tengah dalam kondisi krisis.
Sebelumnya, harga minyak goreng di RI mencapai nilai yang cukup fantastis.
Oleh karena itu pemerintah perlahan-lahan menurunkan harga minyak goreng di pasaran.
Meski sudah menurunkan harga, namun hal tersebut tidak membereskan masalah.
Rupanya, usai pemerintah menstabilkan harga minyak gorong, tak lama kemudian terjadi kelangkaan minyak.
Sebelumya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).
Kebijakan itu, untuk terus menjaga dan memenuhi ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.
“Mekanisme kebijakan DMO atau kewajiban pasokan ke dalam negeri berlaku wajib untuk seluruh produsen minyak goreng yang akan melakukan ekspor," ucpa Mendag Muhammad Lutfi.
"Nantinya, seluruh eksportir yang akan mengekspor wajib memasok minyak goreng ke dalam negeri sebesar 20 persen dari volume ekspor mereka masing–masing,” sambungnya.
Dengan kebijakan DMO dan DPO tersebut, lanjut Mendag, di dalam negeri juga akan diberlakukan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng dengan rincian, minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter.
Kemudian minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter. Kebijakan HET ini akan mulai berlaku pada 1 Februari 2022.
Sementara itu, pakar ekonomi RI, Rizal Ramli nampak menyoroti perihal kinerja para menteri kabinet Jokowi.
Melalui akun Twitter pribadinya @RamliRizal, pakar ekonomi tersebut menilai bahwa menteri Jokowi tak bisa bekerja.
Dikatakan Rizal Ramli, hal tersebut terbukti dengan adanya kelangkaan minyak goreng dipasaran.
Seperti yang diketahui, pemerintah telah mengumumkan menurunkan harga minyak goreng satu harga beberapa waktu lalu yang menyebabkan masyarakat melakukan panic buying.
"Memang menteri-menteri Jokowi tidak bisa kerja," ucapnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @RamliRizal pada Selasa, 1 Februari 2022.
Lebih jauh, Rizal Ramli menyebut sudah sebulan lebih dari pengumuman resmi, tapi masih banyak masyarakat mengeluhkan harga minyak goreng yang tinggi di pasaran.
"Sudah sebulan lebih nurunin harga minyak goreng aja ndak bisa," katanya.
Alhasil, Rizal Ramli lantas memberi cap bahwa rezim Jokowi hanya mengutamakan gaya.
"Menang di gaya doang," jelasnya.
Tak hanya itu, pakar ekonomi tersebut juga mengatakan bahwa stok minyak goreng yang langka banyak dikeluhkan oleh masyakarat.
Mirisnya lagi, kelangkaan minyak goreng juga terjadi di pasar tradisional.
"Stok minyak goreng yang langka mulai dikeluhkan masyarakat. Ternyata kekosongan juga terjadi di pasar tradisional," terangnya.
Unggahan tersebut lantas ramai dibanjiri komentar netizen.
Rupanya, banyak dari mereka yang justru geram dengan rezim Jokowi.
"Antara gak becus kerja dan mengkondisikan untuk meraup keuntungan beda tipis....
Modal besar harus segera BEP, 2024 sudah di depan mata....
Kira2 begitulah pengamatan rakyat awam," ucap akun @83d326acb5b249c.
"Pencitraan adalah gaya hidupnya. Kelihatan keren di awal dan di kulit luar saja, tdk konsisten pelaksanaan dan tdk kompeten menangani masalah. Hasilnya mangkrak, amburadul, bangkrut, jual..," kata akun @ridhorahadi.
"Bukan menteri nya aja, presiden nya juga nggk ngerti apa apa, inilah akibat PT 20% oligarki akan mencari sosok yg mudah diintervensi agar jadi presiden," ujar akun @izhar_hariz.
"Yang bikin heran kok bisa mesti nunggu tanggal 1 Feb baru harga normal.. kalau bisa dipercepat knapa pakai nunggu tanggal.. jangan bilang alasan distribusi dll.. perencanaan dan pengawasan itu sepertinya nggak ada.. apa ada mafia di sana?," kata akun @antozz.
"Rasa2 nya mkin ksini rezim ini bekerja unt memiskinkan rakyat ato gmn ya? Mulai dr tol naik, pupuk, listrik, minyak, bbm dll. Denger2 bpjs kesehatan mau d shutdown. Trus aplgi sih yg mau d peras dr rakyat? Kalo blum bisa mensejahterakan rakyat at least jgn buat menderita dong," ucap akun @mastotoping.***

0 Response to "Minyak Goreng Langka, Netizen Se-RI Rungsing ke Rezim Jokowi: Gak Becus Kerja, Presidennya Gak Ngerti!"
Posting Komentar