Sindir Pemerintah Terkait Reuni 212, Fadli Zon: yang Bersenjata Dibilang Saudara, yang Mau Reuni Dimusuhi
Aksi damai Reuni 212 tidak berlangsung lancar. Sebab, massa yang berkumpul di sejumlah titik diminta aparat membubarkan diri sebelum bergabung ke dalam kelompok yang lebih besar.
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon pun angkat bicara mengenai acara ini.Sebagai salah satu tokoh yang hadir dalam aksi akbar 212 pada 2016 silam, Fadli Zon menyindir kebijakan pemerintah dan sikap aparat keamanan di lapangan terhadap massa aksi Reuni 212.
”Yang berontak bersenjata dibilang sodara. Yang mau reuni n berdoa dimusuhi,” cuit Fadli Zon, Kamis 2 Desember 2021, malam.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, aksi massa Reuni 212 memang alot sejak diwacanakan para penggagasnya.
Banyak pihak yang menentang, khususnya aparat keamanan dengan dalih faktor keamanan dan pandemi Covid 19.
Dilansir dari Liputan6, di hari H, massa yang mulai berkumpul pun dibubarkan. Di perbatasan Jalan Abdul Muis dan Jalan Budi Kemuliaan misalnya, massa dihalau ke salah satu pom bensin Pertamina di Jalan Abdul Muis.
Selanjutnya Ketua Umum DTN Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif juga mengungkap sebanyak tujuh tempat di Bogor menolak Reuni 212 dengan alasan berbagai hal.
“Ada (tempat) yang biasa kita pakai. Dia (pengelola) bilang habis didatengin ustaz dari sini. Dia bilang nggak berani,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi dan Dialog 100 Ulama, Habaib dan Tokoh Nasional yang disiarkan secara virtual.
0 Response to "Sindir Pemerintah Terkait Reuni 212, Fadli Zon: yang Bersenjata Dibilang Saudara, yang Mau Reuni Dimusuhi"
Posting Komentar